Berita / Kaba Kampuang |
Gayuang Basambuik
Oleh HI St. Bandaro Kacia | ||
| ||
Menyikapi instruksi Gubernur Sumatera Barat , tentang berakhirnya masa tanggap darurat pasca gempa yang melanda sebahagian propinsi Sumatera Barat, dan memasuki tahap rekoferi penanganan korban bencana gempa bumi 6 maret 2007, dalam rapat terakhir dengan Bupati / Walikota se Sumatera Barat di Aula Kantor Gubernur pada tanggal 20 Maret 2007. Hal ini bukan berarti perhatian dan sikap kita, berakhir pada titik ini. Justru perrtimbangan yang sangat mendasar dari keluarnya keputusan gubernur ini adalah dengan beragamnya isu dan informasi yang beredar di tengah masyarakat, tentang penyaluran dan sumber bantuan kepada korban gempa di beberapa daerah Sumbar. Dengan jumlah bantuan yang sangat mengiurkan, apa lagi pada situasi dan kondisi korban pasca gempa saat ini yang sangat membutuhkan. Terkadang hal-hal kecil malah dapat membuahkan kecemburuan dan menjadi polemik pada daerah yang tingkat sumber daya alam dan manusianya sangat minim. Di nagari Kotogadang, salah satu daerah yang terkena bencana gempa awal Maret 2007, maka pada hari Sabtu, tanggal 31 Maret 2007, bertempat di Balai Adat Kenagarian Kotogadang masyarakat dan anak nagari telah membentuk sebuah kelompok kerja dalam menangani masa rekoferi yang bernama Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Kenagarian Kotogadang (BRRNKG). BRRNKG terdiri dari berbagai unsur Niniak Mamak, Alim Ulama ,Cadiak Pandai, Bundo Kanduang serta Orang Mudo, yang berbuat cepat kaki, ringan tangan, menyatukan pendapat dan menyamakan persepsi, bersenergi untuk langkah kedepan pasca bencana gempa bumi. Badan ini bekerja sesuai kebutuhan dengan mengadopsi berbebagai persoalan yang muncul dilapangan. Mudah-mudahan ini dapat menjadi awal yang baik, tanpa harus meninggalkan etika dan budaya masyarakat kita. Semoga. *** Oleh : H.I. St. Bandaro Kaciak | ||
Berita Kaba Kampuang Lainnya | ||
|